........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Senin, 20 April 2009

Warga Nunukan Tidak Selalu Konsumsi Beras






MASALAH PANGAN DI NUNUKAN :

Warga Nunukan Tidak Selalu Konsumsi Beras 


Laporan Wartawan Kompas Ambrosius Harto

SAMARINDA, KOMPAS--Untuk memenuhi kebutuhan pangan, warga Kecamatan Lumbis, Sebuku, dan Sebakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, tidak selalu bergantung pada beras. Warga gemar makan ilui dari singkong yang dikombinasikan dengan sayur daun ubi dan sup ikan.

Makanan khas Dayak itu mirip bubur lem. Bahannya dari singkong yang diparut dan diperas sehingga tinggal serbuk. Serbuk itulah yang dimasak selama 10 menit menjadi ilui. Ampas singkong tidak dibuang tetapi menjadi pakan babi.

“Makanan lokal seperti ilui layak dikampanyekan agar kebergantungan daerah terhadap beras bisa berkurang,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Kaman Nainggolan di Balikpapan, Kaltim, Rabu (21/2).

Kaman mengatakan makanan-makanan lokal dari singkong, ubi, jagung, dan sagu sebenarnya sangat layak jadi sumber karbohidrat pengganti beras. Misalnya di Papua dan Maluku, masih bisa dijumpai orang makan makanan dari sagu. 
Namun, karena sosialisasi kurang, makanan lokal kurang diminati. Masyarakat cenderung mengonsumsi beras. Padahal, daerah-daerah di Indonesia tidak seluruhnya penghasil padi.

Kaman menuturkan masalah muncul ketika stok beras di suatu daerah yang bukan penghasil ternyata menipis. Di sisi lain, ketika kriris terjadi masyarakat setempat tak lagi terbiasa mengonsumsi bahan makanan selain beras.
“Untuk menurunkan ketergantungan terhadap beras, semua daerah perlu berinovasi mengampanyekan makanan lokal,” kata Kaman. Ketika makanan lokal semakin digemari, bahan dasar makanan misalnya singkong, ubi, sagu, dan jagung semakin banyak ditanam oleh petani.

1 komentar:

  1. kenapa beras organik itu dominan tidak di minati di indonesia padahalkan itu lebih baik dari beras an organik????
    tolong d jawab segera ya, trima kash sblmnya

    BalasHapus