........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Minggu, 06 September 2009

MENJADI MILYARDER DENGAN 1 HEKTAR KEBUN AREN INTENSIF






MENJADI MILYARDER DENGAN 1 HEKTAR KEBUN AREN INTENSIF
 
Oleh : Dian Kusumanto

Menjadi milyarder? Apa mungkin? Apalagi dari kebun Aren yang selama ini nggak pernah menarik minat para investor? Apa mungkin ya? Dst…. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini pasti akan muncul setelah Anda membaca judul tulisan ini. Milyarder artinya orang yang punya uang dengan jumlah diatas Rp 1 Milyard. Bagaimana kalau Rp 500 juta, itu juga termasuk Milyarder, tapi masih separuhnya, alias setengah Milyarder. Namun yang saya maksud ini adalah yang pertama, yaitu diatas Rp 1 Milyard, itu yang berhak disebut sebagai Milyarder.

Apakah bisa? Lalu seberapa luas lahan kebun Aren untuk bisa mencapai penghasilan 1 Milyard? Apa Betul Cuma dengan memiliki 1 hektar kebun Aren? Bagaimana ini bisa terjadi? Pertanyaan tadi seperti memberondong kita karena rasa penasaran kita dengan judul di atas. Saya tidak bermaksud membawa Anda ‘berpanjang angan-angan’, tapi saya ingin mengajak Anda untuk membuat prospek dan potensi ini menjadi kenyataan. Bahwa kebun Aren akan dapat membawa kita kepada kejayaan, kemakmuran, mencapai kekayaan finansial, dengan mengelolanya sebagaimana mestinya.

Gambaran kemungkinannya adalah dengan perhitungan-perhitungan demikian :

1. Satu Hektar kebun Aren ditanam 200 pohon, dengan jarak tanam 5 x 10; atau 6 x 8 m2.

2. Dengan pemeliharaan yang bagus, setelah 6-7 tahun seluruh pohon bisa menghasilkan dengan prosentase sadap 80 % atau sebanyak 160 pohon setiap hari.

3. Dengan pemeliharaan yang sesuai ‘SOP kebunaren DK’ maka produktifitas nira akan mencapai 15 liter/hari/pohon.

4. Jadi produksi nira dari kebun Aren 1 hektar adalah 160 pohon x 15 liter/r/phn = 2.400 liter/hari/hektar

5. Nira 2.400 liter/hari ini akan diolah menjadi Gula Aren Organik (GAO), sebanyak 400 kg/hari.

6. Jika GAO ini harga jualnya Rp 10.000 /kg, maka akan diperoleh pendapatan dari 1 hektar kebun Aren : 400 kg/hari x Rp 10.000 /kg = Rp 4 juta /hari.

7. Pendapatan kotor Rp 4 juta /hari, atau Rp 120 juta /bulan; atau Rp 1,44 Milyard per tahun.

8. Rp 1,44 Milyard lebih dari Rp 1 Milyard, berarti yang memperolehnya disebut Milyarder.

Dari asumsi-asumsi di atas yang perlu dilihat adalah angka-angka itu tidaklah terlalu fantastik, atau sulit dicapai. Tidak, sama sekali tidak. Karena dalam kenyataannya banyak petani yang mencapai angka-angka diatas asumsi tadi, sebagai contoh :


1. Produksi nira ada kebun petani yang mencapai 40 liter per pohon seperti yang saya lihat di Mambunut Nunukan. Di Soppeng Sulawesi Selatan petani banyak petani yang bisa mencapai 20 liter/pohon/hari. Sedangkan di Sulawesi Utara banyak petani mengatakan bahwa mereka bisa memperoleh nira 20-25 liter/hari/pohon.

2. Harga Gula Aren biasa di pasaran lokal sebenarnya lebih dari Rp 10.000/kg, apalagi Gula Aren Organik (GAO) di pasaran yang lebih khusus dan harga ekspor. Untuk pasar luar negeri harga eksportir setidaknya di atas Rp 15.000 – 20.000 /kg.  

3. Jadi angka-angka untuk mencapai sebutan Milyarder itu sebenarnya tidaklah terlalu bombastis, atau mustahil untuk dicapai. Angka itu sangat mungkin dicapai kalau pengelolaan sesuai dengan ‘SOP kebunaren DK’ (Dian Kusumanto).

Lalu bagaimana ‘SOP kebunaren DK’ itu ? Ikuti tulisan yang akan datang ! Bravo Aren !! 

JAGUNG PUMA, SILANGAN JAGUNG PULUT DAN JAGUNG MANIS





JAGUNG PUMA, SILANGAN JAGUNG PULUT DAN JAGUNG MANIS

Cara mendapatkan varietas unggul baru melalui perkawinan silang antara jagung pulut (lokal) dengan jagung manis

Oleh :

SAHARUDDIN dan NIRWANA, S.Pt, (Penyuluh Pertanian Kab. Nunukan)

Pelaksanaan :

I. Persiapan Tanam

Lahan yang akan digunakan dibersihkan dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya yang sebelumnya telah disemprot dengan herbisida dengan menggunakan sprayer. Selanjutnya pada lahan tersebut di buat petakan percobaan dengan ukuran 1×3 m.
Pembuatan lubang tanam dengan terlebih dahulu dicangkul dan diberi pupuk kandang. Setelah beberapa hari baru dibuat lubang tanam menggunakan tugal dengan kedalaman 2,5 cm – 5 cm dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm.

II. Penanaman

Pada saat penanaman dianjurkan menanam 2 biji per lubang tanam, untuk mengantisipasi jika ada salah satu bibit yang tidak tumbuh sehingga tidak perlu lagi dilakukan penyulaman.


Kiri : Jagung Pulut

Bawah : Jagung Manis




III. Pemeliharaan Tanaman

- Penyiangan dilakukan pada saat tanaman telah berumur 15 hst, dengan cara mencangkul atau disemprot dengan menggunakan herbisida (Gromoxon). 
- Pembumbunan dilakukan 15 hari setelah tanam dengan membumbun tanah di sekitar tanaman untuk memperkuat berdirinya tanaman dan memperbaiki drainase.
- Pemupukan pertama pada umur 10 hari setelah tanam, Pemupukan kedua dilakukan interpal 7 - 10 hari. Begitu seterusnya sampai tanaman jagung keluar bunga. Jika sudah keluar buah diberikan pupuk buah agar bakal buahnya atau tongkolnya besar dan berisi padat.
- Pengendalian Hama dan Penyakit. Serangan hama disaat tanaman berumur 35 hari setelah tanam. Biasanya hama yang menyerang yaitu pengerek batang, dapat diberantas dengan menggunakan Insektisida seperti : Sevin 85 S, Dharmabas 500 EC. Penyemprotann sebaiknya dilakukan pada sore hari.
 
IV. Penyerbukan / Perkawinan Silang 

Proses penyerbukan yaitu bila bunga jagung pulut mulai keluar maka segera dibuang, sedangkan bunga jagung manis tetap dibiarkan untuk proses penyerbukan. Untuk mengetahui bahwa jagung manis sudah siap dilakukan penyerbukan yaitu ditandai bila batang digoyang akan jatuh seperti tepung berwarna kuning. 



Gambar : Bunga betina Jagung Manis

V. Panen 

Panen dilaksanakan pada saat tanaman masak fisiologis dan saat tanaman telah masak kering yaitu biji agak keras dan kering dengan kelobot atau pembungkus biji sudah kering atau kuning. Panen jagung dapat dilakukan pada saat jagung belum tua akan tetapi telah berisi, jika akan dikonsumsi.

Karakteristik Jagung Varietas Baru yang Dihasilkan

Dari hasil perkawinan silang ini didapatkan satu varietas baru yaitu Jagung Pulut Manis (PUMA) dengan karakteristik sebagai berikut :
- Warna buah/biji kuning
- Rasa Pulut dan manis
- Dapat dikonsumsi buahnya saat muda dan tua
- Tahan terhadap hama dan penyakit
- Umurnya pendek 
- Tidak mudah rebah
- Tahan terhadap kekeringan



Nunukan, Juli 2008